Rabu, 25 Mei 2022

Hari Marwah dan Nasib Kepri ke Depan

     Setiap tahun hari Marwah diperingati sebagai hari bersejarah. Di mana masyarakat Kabupaten Kepulauan Riau melakukan musyawarah kebulatan tekad agar Kepri menjadi provinsi. Sehingga kesepakatan tersebut harus diperjuangkan dengan maksimal sebagai bentuk dari marwah, harga diri dan kehormatan masyarakat Kepulauan Riau.

Semangat kebulatan tekad tersebut merasuki jiwa anak-anak muda Kepri sehingga mereka melakukan aksi demo untuk mendukung pemisahan Kabupaten Kepulauan Riau dari Provinsi Riau. Demo tak henti-hentinya dilakukan mulai dari Pekanbaru hingga Tanjungpinang. Bahkan sampai ke DPR RI Jakarta. Masyarakat Kepri yang mampu dan tidak mampu bersama berjuang di Jakarta. Datang melalui jalur kapal laut, udara hingga kereta api bagi mereka yang berada di Jawa.

Rabu, 11 Mei 2022

Reuni

 Membayangkan kebahagiaan di masa abu-abu tentu saja menjadi hal yang menarik. Mengingat masa masa remaja saat bertemu dengan kawan-kawan ketika di usia puberitas. "Belajar dari masa lalu, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok." kata ilmuan Albert Einstein.

Kini empat sekolah di Tanjungpinang melaksanakan reuni di Tanjungpinang. Mulai dari SMAN 1, SMAN 2, SMEA dan PGRI Tanjungpinang. 

Untuk lulusan PGRI yang terkenal menghasilkan banyak guru-guru di Kepulauan Riau. Ada juga yang tak jadi guru memilih menjadi birokrat dan pengusaha dan profesi lainnya.

Bukan tak mungkin, banyak dari kita yang mendapatkan jodoh yang berasal dari teman saat SMA. Atau bahkan mereka mengenal cinta pertama di bangku SMA. Kita bisa mendengar banyak lagu diciptakan untuk mengenang masa indah di SMA.

Tentu saja manfaat reuni bagi warga Tanjunginang sangat terasa. Terutama penjualan kaos oblong di Tanjungpinang banyak mendapatkan manfaat dari pemesanan kaos angkatan. Di SMA1 misalnya ada 66 angkatan. SMAN 2 ada 43 angkatan. Tentu saja SMEA dan PGRI juga memesan kaos untuk seragam reuni.

Belum lagi memesan makanan, minuman, dan perlengkapan lainnya yang harus disiapkan untuk menyukseskan acara pada tanggal 14 Mei dan 15 Mei 2022.

Namun dari empat reuni ini, rasa kompetisi SMAN memang kental antara alumni SMAN 1 dan SMAN 2 Tanjungpinang. Meski SMAN 1 sudah menghasilkan reuni ke 66 tahun, namun Gubernur Kepri berada di tangan alumni SMAN 2 yakni Ansar Ahmad. Lulusan SMAN 2 tahun 1984.

Yang tambah menarik ketika alumni SMAN 1 Tanjunginang yang juga Wali Kota Batam  Muhammad Rudi akan mengikuti kontestasi pilkada 2024 mendatang. Maka akan terjadi duel yang menarik bagi semua pihak. Apakah itu alumni SMAN 2 atau SMAN 1 Tanjungpinang. 

Jika melihat jumlah lulusan, maka alumni SMAN 1 jauh lebih banyak karena terjadi perbedaan 23 tahun lulusan SMAN 2. Secara jam terbang, jebolan SMAN 1 Tanjungpinang banyak menduduki posisi penting di tengah masyarakat. 

Tak ketinggalan, alumni SMAN 2 juga tak kalah hebat. Banyak posisi penting di Kepulauan Riau dan Pemda di seluruh Kepri berasal dari jebolan SMAN 2.

Yang menjadi daya tarik reuni ini adalah ketika dua alumni SMAN 1 dan SMAN 2 akan saling merebut kekuasaan di tahun politik. Maka tak salah, suasana reuni akan kental dengan nuansa politik untuk mencari dukungan di pusat pemerintahan Tanjungpinang.

Apakah alumni SMAN 1 akan mendukung calon gubernur dari SMAN 1? Jawabannya bisa iya bisa juga tidak. Begitu juga dengan alumni SMAN 2, belum tentu alumni SMAN 2 yang akan mendukung di 2024.

Akan tetapi, keberhasilan mengumpulkan massa SMA di Tanjungpinang dalam jumlah yang banyak akan memberikan dampak positif bagi para pemilih di Kepulauan Riau.

berita, mereka yang hadir di acara reuni akan mendapat informasi bahwa Walikota Batam Muhammad Rudi adalah alumni SMAN 1 Dan Ansar Ahmad adalah alumni SMAN 2.

Reuni tahun 2022, tak salah disebut sebagai reuni politik yang sangat terbuka. Karena selain dari mengingat masa puluhan tahun lalu saat menggunakan baju seragam abu-abu, maka sarana penting untuk mengikat rasa persaudaraan sesama alumni SMAN di Tanjungpinang.

Dengan perjumpaan di saat reuni, diharapkan dapat membangun rasa kekompakan, rasa persaudaraan, persahabatan yang sudah lama tertinggal. Karena tak semua bisa bertemu setelah lulus SMA. 

Mereka memilih jalan masing-masing. Ada yang pindah ke luar Tanjungpinang, dan menyebar di seluruh Nusantara. Reuni inilah ajang untuk memupuk persaudaraan kembali. Mengingat masa sekolah dan guru guru yang sudah memberikan pengetahuan saat di kelas dan di luar kelas.

Walaupun kental nuansa politik antara SMAN 2 dan SMAN 1, reuni tetaplah reuni. Jangan terlalu terbawa perasaan. Mereka sudah dewasa dalam menentukan sikap tentu memilih pemimpin yang sanggup membawa kemajuan di Provinsi Kepulauan Riau.

Apakah alumni SMAN 1 atau SMAN 2, maka pilihan sudah ada atau bahkan menunggu detik detik di TPS nanti. 

Selamat bertatap muka di masa pandeki yang mulai nihil kasus cobid. Ingatlah masa lalu guna menghadapi masa depan yang cemerlang. SMAN 1 dan SMAN 2 dua sekolah yang rutin memproduksi politik dan birokrat serta pengusaha. 
 
Apakah alumni SMAN 1 atau alumni SMAN 2 yang menang di Pilkada 2024, itu urusan dua tahun lagi. Simak saja jejak mereka saat ini untuk menentukan sikap politik di tahun 2024.

Reuni tetaplah sarana silaturahmi sesama alumni. Karena manfaat silaturahmi bisa menambah umur dan menambah rezeki. Tentu saja menambah teman baru atau teman lama yang termasuk lama tak bertemu.

Penulis adalah alumni SMA Negeri 2 Tanjungpinang

terbit Batamnews Mei 2022

Senin, 12 Oktober 2020

Keadilan

Hari ini saya melihat tiga media mainstream menjadikan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) sebagai berita di halaman depan. Yakni Republika yang dari awal kebijakan redaksinya nampaknya memang menolak RUU itu dibahas lebih lanjut. Kemudian Media Indonesia di paling bawah halaman depan dan Rakyat Merdeka masih di berita unggulan.

Sementara The Jakarta Post mengangkat isu HAM di Papua, Kompas soal isu kartu Prakerja dan Tempo menjadikan halaman depan 14 juta rekening listrik. Tak munculnya isu RUU HIP di halaman depan media utama menandakan isu itu sudah tak menarik lagi dibahas di halaman depan. Dan pemerintah menunda untuk melakukan pembahasan dalam waktu dekat.

Dan Machiavelli pun Tertawa

Kalau Machiavelli masih hidup, tentu ia akan tertawa atau bisa jadi sedih. Karena pemikirannya soal kekuasaan yang ditulis 507 tahun lalu masih relevan saat ini. Bahkan ketika negara bukan monarki sekalipun, sekarang ingin menjadi seperti monarki. Kekuasaan dapat diwariskan kepada keluarga terdekat. Walaupun prosedurnya tetap melalui pemilu layaknya dalam model demokrasi.


Dulu di zaman monarki Italia, Machiavelli menulis buku berjudul Sang Pangeran sebagai pedoman penguasa. Ada yang menganggap Machiavelli memberikan ajaran yang menabrak nilai nilai kemanusiaan untuk berkuasa. Tapi di era politik modern masih banyak meniru gaya
pemikiran pemikir Italia itu untuk merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Machiavelli mengatakan, “Kekuasaan harus digapai dan dipertahankan, meski harus membuang bab etika ke tong sampah.”

Setelah 100 Tahun Berlalu

 1920, seratus tahun lalu, Amerika Serikat menyelenggarakan pemilu setelah pandemi melanda negeri itu dan dunia. Wabah penyakit baru saja berakhir setelah memakan korban dalam hitungan jutaan jiwa.

Calon presiden berjanji untuk mengembalikan kondisi pasca pandemi menuju normal. Itulah janji kampanye calon calon yang ikut pemilu. Setelah kematian, resesi, isolasi, maka calon pemimpin muncul dengan memberi harapan kepada rakyatnya. Apakah itu nanti terwujud, itu urusan lain. Yang jelas, berjanji dulu mendapatkan simpati.
Sekarang di masa pandemi yang kian mengganas, rakyat Indonesia yang akan ikut pilkada di 270 daerah dengan jumlah pemilih 100 juta. Jumlah ini yang akan aktif terlibat kampanye, sosialisasi, dan pencoblosan calon yang mereka pada 9 Desember 2020. Andaikan partisipasi cuma 50 persen akibat ketakutan pemilih ke TPS, maka masih ada 50 juta yang datang ke TPS memberikan hak suaranya. Mereka berinteraksi di satu hari yang sama.

18 Tahun Kepri, Kita Harus Melangkah di Tengah Pandemi

Ibarat anak - anak manusia yang mulai beranjak remaja di usia 18 tahun. Bagi wanita dan pria, inilah usia peralihan dari anak anak ke remaja yang baru mengenal asmara atau ketertarikan lawan jenis. Mulai manis - manisnya ketika meninggalkan masa anak anak. Pria merasakan mimpi basah bisa di usia 18 tahun. Di mana amal baiknya mulai dicatat olah malaikat.

Provinsi Kepulauan Riau di usia 18 tahun sedang mendaki gunung yang tinggi untuk mencapai puncak cita cita mulia. Cita cita membuat penghuni provinsi ini sejahtera warganya, bukan hanya aparat penyelenggaranya.
Tunjangan ASN di Pemprov Kepri bagi yang staf sudah Rp5 juta ke atas. Jika mereka ASN dengan golongan III A, maka ditambah tunjangan kinerja, maka mereka sudah bisa hidup dengan bahagia. Kira kira bersihnya Rp9 juta.

Politik dan Kemanusiaan


Pilkada 2020 bisa jadi menjadi catatan hitam atau catatan putih. Setelah pemilu 2019 banyak memakan korban 700 kematian petugas pemilu, bukan tak mungkin pilkada 2020 digelar saat pandemi semakin mengganas, menambah catatan hitam itu.
Ketua KPU RI, anggota KPU RI dan anggota Bawaslu sudah masuk daftar yang mengalami serangan virus Covid-19. Bahkan beberapa pegawai KPU di markas KPU di Jalan Imam Bonjol pernah diserang Covid-19.
Catatan hitam bermakna banyaknya korban terinfeksi Covid-19 sejalan pelaksanaan pilkada. Makna catatan putih, Indonesia bisa bangga karena mampu menyelenggarakan pilkada di tengah pandemi yang sedang mengganas. Seperti Korea Selatan maupun Singapura. Dan Amerika pada November 2020. Dua negara Singapura dan Korsel melaksanakan pemilu di saat kondisi pandemi masih bisa mereka kendalikan.

Air Terjun Resun, Lingga


Suana sore yang sejuk menyertai perjalanan kami ke Air Terjun Resun di Daek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Gunung Daek bercabang tiga selalu menampakkan wujudnya sore itu.
Sudah lama tak main ke Dabo dan Daek. Terakhir 2008 bersama dengan rombongan Telkomsel Sumbagteng ketika itu ke Dabo. Ketika ada tawaran ke Daek, tentu kesempatan itu tak disia siakan. 2008 ke 2020 tentu waktu yang lama. Kita juga bisa menyaksikan perubahan perubahan di Daek dan Dabo selama perjalanan singkat daerah ini menjadi daerah otonom baru.
Daek merupakan pusat pemerintahan Lingga. untuk mencapai Airterjun Resun tak perlu waktu lama dari Kota Daek. Kira kira 25 menit kita bisa sampai di air terjun itu. Suasana yang masih asri di Daek memberikan sensasi yang nikmat. Kiri kanan kita bisa menyaksikan perkebunan warga.

Air Terjun di Tepi Laut hanya di Tarempa

Kebanyakan air terjun (waterfall) biasanya di tengah wilayah pergunungan. Misalnya air terjun di Malang. Di Malang, ada 27 air terjun. Salah satunya Coban Rondo yang tingginya 60 meter dari atas ke bawah. Dari Malang lumayan jauh baru ketemu air terjun ini.Tentunya kita harus masuk hutan dengan jalan yang berliku.

Di Tarempa Kabupaten Anambas air terjun unik. Langsung mengalir ke laut. Tidak lagi melakukan sungai. Air terjun, batu dan pinggir laut. Dari atas kita bisa berfoto dengan latar belakang laut. Sedangkan dari jalan raya dengan latar belakang air terjun yang jatuh di antara bebatuan keras.
Selain berada di pinggir laut, air terjun di Tarempa ini mudah dijangkau. Tak perlu naik ke gunung atau berjalan jauh. Dengan menggunakan sepeda motor kita mudah menjumpai karena berada di tepi jalan lingkar yang mengelilingi Pulau Tarempa.

Merayu RT

Membaca salah satu ide calon gubernur mau memberikan motor dinas kepada hampir 10 ribu RT dan RW di Kepri membuat perasaan menjadi bertanya tanya secara serius. Duit dari mana?Apakah produktif? Bukannya ini konsumtif dan tidak berdampak untuk perekonomian daerah dan warga lainnya.

Bukankah gubernur hasil Pilkada 2020 jika tidak ditunda pencoblosan hanya bisa menyusun APBD murni tahun 2022, 2023 dan 2024 sudah pilkada kembali. Jika sepeda motor per unit Rp15 juta, maka sudah mendekati angka Rp150 miliar yang akan dialokasikan 2022 2023 dan 2024. Jikapun mau dipaksa bisa dititip APBD Perubahan 2021. Tapi 2021 kita masih fokus mengatasi pandemi sehingga anggaran akan digunakan maksimal untuk recovery perekonomian masyarakat. Bukan untuk konsumtif membeli motor. Kecuali pemimpin nekad mengabaikan itu.

Jumat, 10 Juli 2020

Jembatan Batam-Bintan: Antara Janji Kampanye, Ilusi dan Ambisi

Rencana pembangunan infrastruktur yang maha megah yakni jembatan Batam-Bintan di Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri) nampaknya menjadi impian semua kepala daerah yang berkuasa di Kepri sejak tahun 2004. Rencana jembatan yang akan dibangun dari Batam ke Tanjunguban, Pulau Bintan (Babin) lebih kurang 5 kilometer. Dengan anggaran lebih dari Rp4-5 triliun. Atau lebih besar dari APBD Kepri saat ini Rp3,9 triliun di 2020.

Sejauh ini, sejak 2004 ternyata pemerintah pusat belum pernah siap melakukan studi kelayakan jembatan yang hendak dibangun. Isu pembangunan jembatan selalu menjadi jualan saat pilkada. Setidaknya dari pilkada 2005, 2010, 2015 hingga 2020. Atau nanti masih jadi wacana hingga pilkada 2024.

Pilkada dan Politik Dinasti

MODEL politik dinasti sepertinya menjadi trend di Indonesia. Politik kekerabatan atau yang lebih dikenal sebagai Politik Dinasti adalah mereka yang mewarisi jabatan publik yang sama dari anggota keluarga mereka yang memegangnya sebelum mereka (Asako dkk, 2010).

Motivasi jaringan keluarga dalam politik menurut Hajrianto Yassin Thohari dalam Kolom Gatra 19 Januari 2011 karena secara psiko-politik, keluarga penguasa selalu memiliki self-confident yang tinggi. Pasalnya, mereka terlahir dari keluarga kerajaan atau penguasa.

Sehingga pastilah merasa menjadi putra dan putri yang sebenar-benarnya. Istri dan anak-anak raja hidup di istana . Mereka merasa dilahirkan sebagai orang istimewa dan diistimewakan kerana kedudukan ayahnya. Maka, mereka kemudian ingin mengulang dan melangenggkan keistimewaan itu untuk selama-lamanya.

Oligarki Mengoyak Demokrasi

Banyak negara demokrasi di dunia belum maksimal membuat seluruh rakyatnya sejahtera. Tetapi beberapa persen dari total penduduk bahkan menjadi kaya raya akibat dari proses demokrasi. Proses politik masih dikuasai oligarki menentukan kebijakan kebijakan yang berhubungan dengan kepentingan publik. Bahkan termasuk proses pencalonan kepala daerah. 

Demokrasi beriringan dengan oligarki ketika civil society, pers  dan kalangan cendekiawan di kampus tidak kuat mengimbanginya. Pilkada langsung 2020 ini hendaknya para pemilih betul betul memilih pemimpin yang serius memikirkan bagaimana menawarkan program yang bisa membuat rakyat makmur hidup sejahtara. Bagaimana memilih pemimpin daerah yang dekat dengan rakyat tak berjarak dengan rakyat. Dan mengambil kebijakan untuk kepentingan rakyat. Bukan kebijakan pembangunan atas dorongan kaum oligarki yang menimba keuntungan dari proyek proyek APBD.
Menurut Jeffry A Winters, profesor politik dari  Northwestern University, USA, zaman imperium Roma, selisih kalangan paling kaya Roma yakni 500 senator dengan orang miskin di sana pada waktu itu, ribuan tahun dari saat ini hanya 10 ribu kali lipat.